W dan Dilan

Hari ini aku sedang sakit, makanya aku ijin untuk tidak mengajar. Memang sakit ini bukan pertama kalinya, sakit kepala yang kurasakan pernah ku alami sebelumnya. Meski sudah agak lama. Kesakitanku bertambah karena detak jantungku terasa lebih cepat, lebih cepat dibandingkan dengan orang yang lari 1km. Tapi lupakan aku tidak ingin menceritakan itu sekarang.

Aku menulis karna suatu hal. Yang ingin aku bicarakan pertama adalah MIMPI. Aku merasa nyata dalam mimpi dengan dunia yang berbeda. Mungkin karena efek menyelesaikan nonton drama korea W yang ada 2 dunia, dunia nyata dan dunia webtoon. Sedangkan aku berada dalam dunia nyata dan dunia mimpi, bedanya dunia mimpiku tak bisa ku gambar seperti apa yang aku mau, mereka berjalan dengan sendirinya, dan alur ceritanya pun tak sesuai harapanku. Sungguh melelahkan.

Dan cerita keduaku adalah DILAN. Ya aku penggemar novel Dilan dan aku sudah membaca Dilan 1990 dan Dilan 1991. Saat ini aku membaca Milea suara dari Dilan. Harusnya novel ini sudah aku selesaikan sejak 2bln yang lalu tp tidak ada waktu untuk membacanya meski hanya kurang dari setengah buku. Bab yang ku baca hari ini menyadarkanku banyak hal. Bukan hanya Dilan yang mendapatkan memorynya tapi juga aku.

Mungkin tidak realistis atau terkesan alay saat aku menyamakan kehidupan nyata dengan kehidupan di dalam novel. Tapi saat membacanya aku teringat akan suatu hal. Dilan menceritakan pengalamannya di Malioboro dalam bab Jogja. Dengan perasaan rindunya kepada Milea, dy berkeinginan supaya berada di sana dengan Lia bukan dengan Apud.

Dilan menceritakan indahnya Malioboro dan saat itulah aku teringat akan kenangan dua tahun silam di tempat itu. Malioboro, mungkin belum genap 2 tahun karena tepatnya Desember 2014. Hal yang terjadi dsana saat itu adalah kejadian-kejadian konyol yang terangkum dalam sebuah kenangan manis. Tapi jika itu menjadi sebuah ingatan maka itu akan terasa menyakitkan.

Comments

Popular posts from this blog

Bogasari Expo Malang

Kenyataan