TOEFL = Ngantuk
TOEFL....
12 Mei jam 7.30 aku harus ngejalanin tes TOEFL untuk pertama kalinya (pas SMA gak jadi diadain) hari itu wajib banget buat aku inget materi bahasa inggris yang dulu pernah diajarkan. Tapi sayangnya aku sama sekali gak inget satupun dan semalem juga sama sekali gak belajar cz kecapekan dan tidur mulu untung aja bangunnya gak kesiangan dan itu sudah merupakan salah satu hidayah hehehe.
Hari itu sebenarnya aku janjian sama teman-teman sekelas buat masuk Graca (Gedung Graha Cakrawala yang biasanya dipakai konser artis Ibu Kota #GakPenting), mungkin karena terlalu rajin aku sampai kampus lebih awal so aku harus nunggu temen-temen di Masjid. Awalnya fine cz aku juga gak terlalu pagi datengnya tapi yang jadi masalah adalah HP ku lowbat so aku gak bisa hubungin yang lain, niatnya mau ngecas di Masjid tapi ternyata lagi persiapan buat akad nikah (gak mungkin kan aku nyelonong masuk gitu aja). Dengan PDnya aku berjalan ke Graca sendirian (kayak orang hilang) tapi gak hilang juga sih cz banyak banget maba yang berangkat tapi dari sekian banyak orang yang memenuhi jalan gombong (Lebay) gak ada satu pun yang aku kenal.
Sampai di depan Graca aku memanfaatkan kekuatan HP ku untuk sms koordinator kelas buat nanya posisi, tapi apesnya setelah sms terkirim HP langsung Innalillahi so percuma juga. Udah apes diteriakin pak satpam suruh cepet masuk, awalnya gak mau tapi dari pada diomelin aku jalan menuju pintu masuk dan aku ketemu anak kelas D yang satu angkatan sama aku (hidayah mulai datang kembali) seengaknya aku masih bersama orang yang aku kenal. Ok kita masuk ke Graca sambil mendengarkan ibu-ibu yang membacakan peraturan berulang kali tanpa henti, dan kita diberi arahkan petugas untuk menempati tempat yang masih kosong sesuai urutan (santai masih ada teman)
Saat mau melangkah ke kursi paling kiri pak petugas meminta temanku untuk duduk di depan karena ada satu kursi yang masih kosong, dan dengan unyunya temanku melambaikan tanggan kearah ku dan bilang "Da...kita pisah dulu ya " (Asem banget kan???). Secara otomatis aku harus terus jalan ke arah kursi paling kiri tepat di sebelah pengawas ujian. Ok Fine aku duduk sendiri tanpa ada yang kenal, kalau dipikir sih gak masalah juga cz saat ujian juga harus ngerjain sendiri dan gak boleh contekan, tapi kalau aku kenal orang di sebelahku itu lebih nyaman rasanya. Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi lontong gak mungkin dibalikin lagi dan pasrah adalah satu-satunya pilihan yang ada.
Ujian pun segera dimulai dan lembar soal serta alat tulis sudah tersedia dimeja tinggal pakai doang (pengennya sih malah dikasihkan hehehe). TOEFL yang biasanya dimulai dari Listening dibalik menjadi Reading yang pertama so kita harus ngerjain dari part 3 ke part 1 tapi apapun itu gak ngaruh toh aku sama-sama gak bisa hehehe... Saat pengerjaan yang pertama dan kedua masih mending ya walaupun aku gak ngerti soalnya seenggaknya aku mencoba untuk membaca dan mencari kemungkinan jawaban yang ada. Gak tau kenapa para pengawas hoby banget ke tempatku (mungkin karena aku unyu sih) jadi terkesan mereka perhatian banget dikit-dikit lihat lembar jawabanku yang masih aku kasih tanda centang kecil dan yang ngebuat aku males itu para pengawas duduk dibangku samping sambil makan dan ngobrol (ngeselin banget kan???).
Ok lupakan tentang snack yang dimakan para pengawas cz itu gak penting yang jelas dengan berkumpul seperti itu mereka mengganggu konsentrasiku dalam mengerjakan belum lagi aku harus fokus sama waktu yang terus berjalan. Untungnya aku masih bisa menyelesaikan lingkaran hitam sampai nomor terakhir di waktu yang benar-benar tinggal hitungan detik. Nah yang paling keren itu saat Listening cz saat itu keadaan ku udah laper dan bosen banget tapi aku tetap harus mendengarkan percakapan yang sangat cepat. Untuk nomor 10 pertama masih mending cz percakapannya pendek tapi untuk selanjutnya aku merasa didongengi sama orang luar negeri yang aku gak tau dia baca dongeng apa, Sumpah itu ngantuk banget sampai aku gak sadar aku harus jawab pertanyaan yang aku gak tau kalau pertanyaan itu sudah terlewati. Kacau deh pokoknya....
Sampai nomor terakhir mataku serasa butuh cangkokan untuk dapat bertahan, untungnya aku gak sampai ketiduran ditempat ujian dan saat pengawas mengambil hasil jawaban aku masih sadar dan mengumpukan lembar jawaban di tempat yang benar (walaupun posisinya terbalik sih hehehe). Dan anehnya saat aku berdiri untuk keluar dari ruangan tersebut tiba-tiba rasa kantuk itu hilang berubah menjadi kecerahan yang kulihat, so aku bisa ngambil kesimpulan bahwa kursi Ujian TOEFL mengandung obat BIUS dan hasil ujian kali ini adalah "NGANTUK".
Sesuai ujian itu aku langsung pulang kalau masalah hasil sih aku pasrah aja dapat nilai minimal pun itu sudah menjadi mukjizat karena aku gak yakin dengan hasil ujian itu apalagi kemampuan bahasa Inggrisku memang lemah banget so apa coba yang bisa diharapkan???
Nah itu tadi cerita tentang TOEFL maaf aku gak bisa cerita secara detail cz ini juga sudah mengingat-ngingat (ingatanku kurang bagus hehehe). Seperti janji sebelumnya aku akan ceritakan agenda selanjutkan (semoga aku masih ingat dengan kejadian yang aku alami)
See you in next post ^_^
Hari itu sebenarnya aku janjian sama teman-teman sekelas buat masuk Graca (Gedung Graha Cakrawala yang biasanya dipakai konser artis Ibu Kota #GakPenting), mungkin karena terlalu rajin aku sampai kampus lebih awal so aku harus nunggu temen-temen di Masjid. Awalnya fine cz aku juga gak terlalu pagi datengnya tapi yang jadi masalah adalah HP ku lowbat so aku gak bisa hubungin yang lain, niatnya mau ngecas di Masjid tapi ternyata lagi persiapan buat akad nikah (gak mungkin kan aku nyelonong masuk gitu aja). Dengan PDnya aku berjalan ke Graca sendirian (kayak orang hilang) tapi gak hilang juga sih cz banyak banget maba yang berangkat tapi dari sekian banyak orang yang memenuhi jalan gombong (Lebay) gak ada satu pun yang aku kenal.
Sampai di depan Graca aku memanfaatkan kekuatan HP ku untuk sms koordinator kelas buat nanya posisi, tapi apesnya setelah sms terkirim HP langsung Innalillahi so percuma juga. Udah apes diteriakin pak satpam suruh cepet masuk, awalnya gak mau tapi dari pada diomelin aku jalan menuju pintu masuk dan aku ketemu anak kelas D yang satu angkatan sama aku (hidayah mulai datang kembali) seengaknya aku masih bersama orang yang aku kenal. Ok kita masuk ke Graca sambil mendengarkan ibu-ibu yang membacakan peraturan berulang kali tanpa henti, dan kita diberi arahkan petugas untuk menempati tempat yang masih kosong sesuai urutan (santai masih ada teman)
Saat mau melangkah ke kursi paling kiri pak petugas meminta temanku untuk duduk di depan karena ada satu kursi yang masih kosong, dan dengan unyunya temanku melambaikan tanggan kearah ku dan bilang "Da...kita pisah dulu ya " (Asem banget kan???). Secara otomatis aku harus terus jalan ke arah kursi paling kiri tepat di sebelah pengawas ujian. Ok Fine aku duduk sendiri tanpa ada yang kenal, kalau dipikir sih gak masalah juga cz saat ujian juga harus ngerjain sendiri dan gak boleh contekan, tapi kalau aku kenal orang di sebelahku itu lebih nyaman rasanya. Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi lontong gak mungkin dibalikin lagi dan pasrah adalah satu-satunya pilihan yang ada.
Ujian pun segera dimulai dan lembar soal serta alat tulis sudah tersedia dimeja tinggal pakai doang (pengennya sih malah dikasihkan hehehe). TOEFL yang biasanya dimulai dari Listening dibalik menjadi Reading yang pertama so kita harus ngerjain dari part 3 ke part 1 tapi apapun itu gak ngaruh toh aku sama-sama gak bisa hehehe... Saat pengerjaan yang pertama dan kedua masih mending ya walaupun aku gak ngerti soalnya seenggaknya aku mencoba untuk membaca dan mencari kemungkinan jawaban yang ada. Gak tau kenapa para pengawas hoby banget ke tempatku (mungkin karena aku unyu sih) jadi terkesan mereka perhatian banget dikit-dikit lihat lembar jawabanku yang masih aku kasih tanda centang kecil dan yang ngebuat aku males itu para pengawas duduk dibangku samping sambil makan dan ngobrol (ngeselin banget kan???).
Ok lupakan tentang snack yang dimakan para pengawas cz itu gak penting yang jelas dengan berkumpul seperti itu mereka mengganggu konsentrasiku dalam mengerjakan belum lagi aku harus fokus sama waktu yang terus berjalan. Untungnya aku masih bisa menyelesaikan lingkaran hitam sampai nomor terakhir di waktu yang benar-benar tinggal hitungan detik. Nah yang paling keren itu saat Listening cz saat itu keadaan ku udah laper dan bosen banget tapi aku tetap harus mendengarkan percakapan yang sangat cepat. Untuk nomor 10 pertama masih mending cz percakapannya pendek tapi untuk selanjutnya aku merasa didongengi sama orang luar negeri yang aku gak tau dia baca dongeng apa, Sumpah itu ngantuk banget sampai aku gak sadar aku harus jawab pertanyaan yang aku gak tau kalau pertanyaan itu sudah terlewati. Kacau deh pokoknya....
Sampai nomor terakhir mataku serasa butuh cangkokan untuk dapat bertahan, untungnya aku gak sampai ketiduran ditempat ujian dan saat pengawas mengambil hasil jawaban aku masih sadar dan mengumpukan lembar jawaban di tempat yang benar (walaupun posisinya terbalik sih hehehe). Dan anehnya saat aku berdiri untuk keluar dari ruangan tersebut tiba-tiba rasa kantuk itu hilang berubah menjadi kecerahan yang kulihat, so aku bisa ngambil kesimpulan bahwa kursi Ujian TOEFL mengandung obat BIUS dan hasil ujian kali ini adalah "NGANTUK".
Sesuai ujian itu aku langsung pulang kalau masalah hasil sih aku pasrah aja dapat nilai minimal pun itu sudah menjadi mukjizat karena aku gak yakin dengan hasil ujian itu apalagi kemampuan bahasa Inggrisku memang lemah banget so apa coba yang bisa diharapkan???
Nah itu tadi cerita tentang TOEFL maaf aku gak bisa cerita secara detail cz ini juga sudah mengingat-ngingat (ingatanku kurang bagus hehehe). Seperti janji sebelumnya aku akan ceritakan agenda selanjutkan (semoga aku masih ingat dengan kejadian yang aku alami)
See you in next post ^_^
Comments
Post a Comment